Selasa, 13 Oktober 2015

Perang Mangkubumen Part I

Perang Mangkubumen
Terpecahnya Kerajaan Mataram menjadi Yogyakarta dan Surakarta

Perang Mangkubumen (Perang Jenar)

Tersebutlah bahwa sampai pertengahan ke akhir tahun 1749, Perang Mangkubumen telah mendahsyat. Pasukan-pasukan Pangeran Mangkubumi yang mendapat bantuan dari Raden Mas Said dan Pangeran Buminoto,hampir dapat menguasai seluruh Mataram dan lalu menuju ke daerah Bagelen (Kedu). Oleh karena itu, maka Susuhunan Paku Buwono III telah memerintahkan kepada para Bupati Bagelen dan Bupali Banyumas, agar mempersiapkan pasukan untuk turut membantu bersama pasukan-pasukan Kompeni.

Pasukan-pasukan Banyumas telah dipersiapkan di bawah pimpinan bawahan, bertindak Raden Kyai Ngabehi Notowijoyo atau Ngabehi Kenduruan I yang memimpin perajurit-perajurit  Dalam.Sedangkan prajurit-perajurit Luar dipimpin oleh Raden Tumenggung Dipoyudo I, Ngabehi Karanglewas, dengan dibantu oleh para Demang,ialah Kyai Arsantaka Demang Pagendolan, Kyai Merloboyo Demang Sigaluh dan Kyai Ronodirono Demang Panggalang Cilacap.Pasukan-pasukan Susuhunan Paku Buwono III dibantu oleh Kompeni di bawah komando Mayor de Clerx dan kapten Hoetje serta perwira bawahan Visser. Pasukan Banyumas segera diberangkatkan ke Panjer (sekarang Kebumen), bersama-sama pasukan Kompeni. Baru semalam di Panjer, keesokan harinya didapat berita bahwa pasukan Mangkubumi dalam jumlah bcsar sedang menuju ke Panjer. Pasukan Banyumas segera diberangkatkan dengan persenjataan yang terdiri dari bermacam-macam jenis hanya sekitar 300 orang.Sesampai di desa Jenar, sebelah barat sungai Bogowonto-Bagelan,bertemulah pasukan Banyumas dengan pasukan Pangeran Mangkubumi dan segera lerjadilah pertempuran.
Dalam menghadapi lawan, pasukan Mangkubumi menggunakan taktik perang gerilya. Dengan taklik ini pasukan Mangkubumi berhasil menjebak sekaligus menumpas pasukan Banyumas yang dibantu Kompeni. Dalam pertempuran tersebut Mayor dc Clerx, Kaplen hotje dan Raden Tumenggung Dipoyudo I gugur pada tanggal 12 Desembcr 1751 (hari Minggu Legi). Sedangkan saudaranya Raden Tumenggung Dipoyudo I ialah Kyai Raden Ngabehi Kenduruan I luka berat terkena lambungnya. Namun masih dapat mcloloskan diri. Pcrajurit-pcrajuril Banyumas banyak yang gugur, dan jenazah  Raden Tumenggung Dipoyudo I hilang, scdangkan serdadu-serdadu Kompeni hanya tinggal bcberapa orang saja yang masih ada, dan 40 serdadu Kompeni yang bersembunyi di desa Ganggeng ditawan pasukan Mangkubumi. '

Masih beersambung...... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar